Kehidupan tragis koloni paus sperma
Paus sperma merupakan salah satu jenis paus bergigi terbesar
di dunia, dengan besar seukuran 4 ekor gajah habitat mereka di laut dalam
sesekali mereka memangsa cumi-cumi maupun gurita. Kelompok paus ini terkadang
berenang melihat peradaban manusia, mereka sangat jarang terlihat bahkan hampir
tidak pernah berenang di kawasan-kawasan pantai utara yang berpasir.
DIRK HENNER ahli biologi universitas Heidelberg pada suatu sore di pertengahan januari 2016
menyisir pulau wangerooge Jerman . Tiba-tiba muncul dari kejauhan dua
sosok gelap dan setelah di dekati ternyata dua bangkai paus besar yang
tampaknya mati karna terdampar , dan pada minggu-minggu berikutnya paus lainya pun mati dengan kronologi yang
sama hingga total dari jumlah paus yang mati terdampar di pantai inggris
mencapai 30 ekor paus sperma.
Setelah di telusuri
ternyata paus-paus muda jantan ini berasal dari perairan selatan. Untuk
menikmati cumi –cumi di perairan laut Norwegia biasanya mereka memulai
perjalanan dari kutub melalui laut katulistiwa . Akan tetapi kali ini mereka
lebih memilih jalan memutar mematikan ,yaitu laut utara yang dangkal yang
relative tanpa cumi-cumi.
Peristiwa semacam ini bukan pertamakalinya terjadi. Pada
tahun 1577 , 1727-1762 dan 1994 di temukan lusinan paus mati dengan keatian
yang sama. Berabad-abad lamanya kematian masal semacam ini terus menerus menjadi misteri, sebab semua paus-paus itu
dalam keadaan sehat tanpa adanya tanda-tanda penyakit ataupun kurang gizi.
Tapi disebutkan dalam sebuah makalah baru oleh KLAUS
HEINIRICH VANSELOW dan rekan-rekannya seorang
fisikawan pada journal astrobiologi internasional bahwasannya terjadinya
peristiwa semacam itu di sebabkan adanya badai matahari yang melelehkan energy
dan partikel yang begitu besar yang sanggup mendistorsi medan magnet bumi yang
berdampak pada paus,menyebabkan kehilangan arah dengan konsekuensi serius
bahkan fatal.
Samudra katulistiwa
merupakan tempat yang paling baik untuk para hiu sperma , di sanalah para
paus-paus muda menghabiskan masa kanak-kanaknya bersama induknya ada yang
sampai hingga dewasa juga. Pada saat mereka sudah meninggalkan ibu mereka
paus-paus sperma jantan membentuk kelompok sendiri untuk melakukan perjalanan
jauh memburu cumi-cumi , dalam tiap masalah mereka bisa saling memimpin satu
sama lain .Kebanyakan paus-paus yang tersesat di laut utara merepukan kelompok
paus yang berkeliling ke Skotlandia dan Irlandia untuk kembali ke Atlantik
CHRIS SMEENK dari museum nasional sejarah alam belanda
pernah menuliskan makalah di tahun 1997 tentang sejarah pengeboman ikan paus.
Sebagai hewan penghuni laut dalam ikan paus sperma tidak memiliki pengalaman
sama sekali tentang mengarungi samudra utara yang memiliki gumuk pasir , muara
dan pasang surut yang lebih dramastis di banding laut selatan. Paus yang
mendapati dirinya berada di laut utara akan merasa panic sehingga mendorong dia
ketempat yang salah , dan pada akhirnya
harus berujung pada kematian di laut dangkal.
0 comments:
Post a Comment